Rabu, 19 April 2017

LELAH MENGADU 
Kepada siapa aku mengadu..
Melihatmu merampas lembaran hidup, katamu..
Melihatmu menenteng koper bertuliskan penguasa
Perih tak menentu di hati ini
Padahal langit kita sama..

Tak ada yang lebih hebat dan kuat
Tapi..kekuasaan menjadi senjata ampuhmu!
Sangar bengismu tak lebih dari sebuah pancingan
Yang bertahta atas dukungan palsu….
Murkamu menandingi skenario Pilatus!
Air tangannya kau simpan, bahwa kau ikut munafik..
Entah dunia sudah lelah menegurmu
Kau tetap saja jatuh…


Aku Mohon

Memanggil namamu
Tak kudengar suaramu
Lembayung nafas cintamu
Tak terpatri dalam jiwaku
Mengalun sendu pilu
Meneriaki dengan pelan: ya sudahlah…

Tinta kesabaranku telah habis
Tak berbekas dalam lembaran asa
Terurai menorah duka
Usangnya jiwaku turut mendukung

Pun telaga harapan jadi kering
Ditimba emosi egoisme
Nadir terbang dibawa angin
Tak kuasa aku menahannnya
Tak kuat aku mengenggamnya
(sembari hati memohon)


Sempat Berlari

Berlari…
Mengangkat muka menatap asa
Menyernitkan dahi tanda tak siap
Tegang berusaha tergaris sudah
Mengucuri wajah elok
Dalam sebuah harapan

Berlari….
Tapak-tapak tak berbentuk cepat
Menyisahkan naluri bertahan
Tegar kuat mendaki
Saat tak mampu lagi

Berlari…
Kian beringas mencari takdir
Untaian nafsu bertaburan
Menginjak…mengisi pelan penuh tanya
Inikah arti hidup??
Dimakan gelora nafsu yang kian kilat


Rasa Tidur

Terus merayu mata yang sudah lemah
Yang menutup kelopak
Seiring berpindah alam
Meretas bangkit dan bangun

Membakar kemelut hati
Bertahan namun tak sanngup
Terjerat godaannya yang selalu membelai
Membawa jiwa ke alam sana


Untuk Tetap Hidup

Mengejar tujuan jauh disana…
Menunggu kami tetap tiba dan sampai
Beragam jiwa melantunkan nada
Gembira bahwa kami pun bisa

Bentara hidup kian terasa
Mengalun begitu cepat yang merekah
Pun membahana dalam syair ria
Melawan nikmat yang hanya sesaat ada

Inilah kami..tetap berdiri di dalam
Bersembunyi namun tetap dihormati
Terlepas dan dicintai dunia!



Duka di Ufuk Senja

Terkenang pada masa lampau
Hidup yang tampak galau
Yang sempat layu
Dosa insan yang bau
Kau didera tuk menghalau
Palang hina tempatmu…

Arek-arek itu mengelilingi-Nya
Menuntun berdandankan kebejatan
Kelaliman mengitarinya dengan mesra
Saat dunia ingin menangis peluh
Teriring kembang flamboyan pun gugur
Derai mata yang tak malu datang
Menatap tubuh rapuh dibalut selempengan kotoran
Melepuh di sekujur tubuh
Terpampang kisah penuh pilu
Tragis memang…
Melalang duka kian kuat
Pun mulut tak berhenti berucap
Salibkan Dia… Salibkan Dia!!
Mengantar amukan dunia yang penuh makian

Kerikil tajam menjadi saksi tanya
Cadas pun ikut bergeming
Tak perlu hidup yang baik
Raja siang tak lagi kuat bersinar
Ingin menyembah-Nya pula
Dihadapan singgasana duka

Golgota…
Ronamu berbekas merah kemilauan
Bercampur dengan debu mengepul
Meletup meracik nada emosi
Berbekas pada tapak-tapak bengis
Melantunkan pada puncak nyanyian dosa
Memeluk tubuh bersimbah darah mendidih
Mengelas niat yang tak luntur
Yang menjerit atas kelaliman penguasa
Tertetak pada bulu paku yang enggan bercerita

Bilur pun mulai merengek
Menuntut perak itu
Naif tirai kepalsuan yang terbuka…
Serak suara menggoda tawa..
Membingkis cemoohan..
Terpekur dalam ketakberdayaan

Saat awan kumulus mengawal pergi
Lolongan bertaubat benci pun bersahut-sahut
Saat raga lemah tak kuat melawan
Saat perih mulai menangis
Dengan hati tersayat teriris
Pada jiwa yang berlagak sadis
Bermuka iblis…
Riuh pun tak mau menepi
Pada tempat yang sepi
Muslihat datang menanti
Untuk sebuah kematian suri
Meski sang waktu tak mau berhenti
Yang terurai pada bayang semu..

Bergurau pada cinta lama yang pernah pudar
Bertahan dalam kubangan olokan
Dijarah oleh maut
Terekam jejak pahit yang tak mau hilang
Basi menghimpit bumi
Menelanjang rupa-Mu
Melucuti cinta-Mu
Didekap perak berumur muda
Bukan sekedar mengemis cinta
Bukan menggenggam mawar pada seutas harapan
Yang enggan bertanya ..
Cinta yang bersemi, bermekaran
Menetas kesejukan berirama kasih
Mengisi kekeringan dengan air suka
Mengalun syahdu…
Tuk tebus yang tak tahu diri…
Cinta tak seperti embun yang melekat pada dinding jendela
Yang menguap terkena bias mentari
Palang hina tertancap sudah
Menjulang nyata atas bukit kala
Memberi aura simfoni pada pelupuk senja
Seraya merekah pada Kuasa-Nya…
Terbingkai dalam memori CINTA
Camkanlah…Ingatlah…Tentang AKU!



Dia Ada

Tuhan…
Sudikah engkau mengecup keningku
Saat aku masih punya setitik keringat
Biar kutahu Engkau masih mencintaiku…



Debu yang Berbicara

Dari debu yang melekat ini..
Sudah kotor tubuhku…menjijikkan!
Meramu senyum benci yang ikut tertawa
Mencampakkan raga layu ini

Dari debu yang melekat ini…
Yang kau taburkan dengan mesra
Mengatakan aku layak mati
Yang kau berikan dengan cuma-cuma
Meski aku menolaknya

Dari debu yang melekat ini…
Mengawali terakan hidup
Menemani lolongan yang merayap jauh
Mengintip diriku yang berharap kaku
Jangan memangsaku lagi!!

Dari debu yang melekat ini..
Melihatmu puas ratapanku kini
Ranyum membusuk hatimu yang kulihat
Akhiri hidupku saja!!


Kalah

Tuhan…
Ada titipan harapan dari hati berduka
Lelah mengemis di tepi cemoohan jurang itu
Mengapa senyummu Kau lekatkan pada bibir mereka
Sakit terasa melihat-Mu kini
Beri kami hidup!


Sumpah Sejati

Kami butuh sumpah…
Berlari mengejar mimpi yang lalu ada
Tak usang merekam jejak indah
Atas nama sumpah yang tertatih
Entah kapan terpenuhi nanti
Tolonglah jiwa-jiwa yang meratap
Butuh sumpahmu!

Kami tak butuh sampah…
Berserakan karena dosamu kaku
Muak karena nyaring suaramu
Tertidur bau yang segera bangkit
Pada tetesan darah yang menangis
Tanya pada dirimu kini

Candamu hanya dosa berdentang
Memangggil ‘tuk masuk nerak
Tak takut panas, katamu dulu
Karena sampahmu mudah terbakar
Hingga menjadi abu yang melayang
Kau katakan sumpah pada dunia
Berdiri menggendongnya, tak sulit bagimu…
Saat kalah kau buang!

Ingat, kami butuh sumpah
Yang takkan menjadi sampah!


Agama Kita

Mengapa harus ada kekerasan…
Tak ada niat tuk bersatu
Mungkin karena diri yang kaku
Selalu tak pasti menunggu waktu
Yang tak ingin masuk pada pintu
Janganlah selalu risau
Apalagi memegang pisau!!
Karena akan membekas bau
Tak seperti orang rantau
Yang membela agamamu

Harus dibalas dengan damai
Agar tampak hidup santai
Kamu yang mengajarkan mencintai
Meski lawan selalu mengintai
Yang merobek kasih teruntai

Memang terasa pedas
Saat semuanya was-was
Tak muncul yang ganas
Pun hati jangan ikut panas

Kita hidup untuk bersatu dalam damai
Jangan ada risau untuk silau
Mengapa harus ada kekerasan?
Katamu…kamu adalah agama
“Aku penjaga manusia”!!!
08/10/12


Melawan Dia


Mana keadilan…
Diri dirajam dengan murah
Tak ada untung..tak adil, begitu katanya
Mana nasehatmu..hanya sebatas gumaman?

Mengapa harus ada dia…
Dia yang selalu melawan adamu…
Kata mereka kamu baik
Aneh..atau karena sudah capeh, mungkin
Yang mereka kenal, tak ada lelah ragamu
Tentu angkuh bukan ajaranmu
Lalu.. Mengapa harus ada dia?

Mungkin bulan malu-malu datang
Karena engkau lebih memilih cahaya surya..
Yang kadang baik, kadang tak baik..
Seakan hidup terasa ganas..
Dibalut kata yang semakin panas..
Kekerasan..itulah dia.. Agama yang keras

Inikah pertanda hilangmu
Terombang oleh kemunafikan
Berharap cinta tak lekas usai
Yang tak berlari dari hadapanmu
Karena kita semua tetap berdiri..
Melawannya!
02/10/12

Retak

Yang sudah retak
Mudah untuk hancur
Hanya membentuk kepingan
Tanpa tajam!

Tak semuanya indah
Pada angan dibawanya kabur
Seolah sudah lelah
Belalah hak adanya!

Kapan ada kebaikan?
Yang selalu diajari
Meski tak pernah diikuti
Sudah salah jalan
Kata mereka..ini aneh
Rapuh sudah membentang
Ingin sendu pada menang
Tak ada sunyi
Berharap tak ada lagi hari esok…
11/10/12

Dosa Kemarin

Pada senja yang mengemis kemarin
Kutukan yang mungkin akan terjadi
Pada diri berdosa…mungkin sudah salah jalan
Darah bergeming karena ingin bebas
Enggan memencar karena malu

Sudah salah jalan pada mereka
Salah arah tak pasti
Hampa tertancap pada jalan ini
Kata mereka: engkau sudah tak layak lagi

Sekarang..
Di saat pagi mulai beranjak pelan
Masih ada bekas dosa kemarin
Yang urung pergi secepatnya
Karena ia akan terus melekat
Seraya menaruh benci bila ditinggal pergi
Inikah pengorbanan yang sudah salah jalan??


Cangkir Kasih

Seperti cangkir…
Menampung manisnya suka hidup
Meski tertutup pahitnya sedih
Ada pegangan pada raga lemah
Bahwa takkan ada kata jatuh
Mungkin sudah retak bagimu
Yang kala melukaimu
Tapi…
Kita bersaudara… Turut merasakan keduanya!

Seperti cangkir…
Saat tak berisi asa
Dibuang layak tak tentu
Mengukir cerita lama yang sudah usang
Kita tak pantas bersuara seperti ini

Seperti cangkir…
Mudah retak karena sudah tak mampu berbuat
Pun muak tuk melanjutkannya.. Ia sakit terjatuh
Tapi tak ada kisah itu buat kita kini…

Kasih…
Kujadikan cangkir ini sebagai kisah kita
Tanda semuanya belum usai…
Ia masih ada diantara kita

Bagiku..cangkir ini adalah hidupku
Karena engkau selalu ada bagiku…
Cangkir, untukmu kami selalu berharap!
9/10/12

Aku dan Dia
Saat aku tak punya, Dia selalu memberiku yang terbaik
Saat aku jatuh, kutahu Dia yang menggendongku
Saat aku tertawa puas, “nanti kuambil”, katanya
Saat aku sedih, “nanti dulu”, menyadarkanku
Saat aku letih, “ini, seteguk air cukup untukmu”
Tetapi…
Saat aku lemah,”dimanakah Engkau?”
Saat aku sedih, “cepat tolonglah aku!!”
Saat aku tertawa puas,”ini yang kuharapkan”
Saat aku jatuh,”mengapa harus diriku”
Saat aku tak punya,”mengapa bukan mereka”
Dalam hati, kusujud,”maafkan aku Tuhan”.
25/09/12

Pilu

Langkah menatap pilu
Mengalun merangkai sendu
Kabut pekat menyelimuti
Sembari memohon peluh
Utopia dibawa pergi
Direbut mimpi sejumput…
02/03/11


Tentang Harapan

Mimpi malu-malu pergi
Tak sanggup menggoda lagi
Meski malam telah dilahap
Hidup akan selalu siap

Gelora mulai lelah
Yang punya banyak salah
Karena sudah tak mampu
Duka pun tak dapat disapu

Cucuran sudah menyatu
Pada hari berhembus waktu
Masih punya harapan
Untuk raga masa depan
04/05/12

Perih!

Hari ini…
Kau lukiskan kisah baru
Menghapus duka bersatu
Atas nama cinta kita

Kemarin…
Kau bawa simpul senyum manisku
Senyum yang menjadi milik kita kala
Senyum pertanda dunia terasa kecil
Meski pada akhirnya berakhir derai mata

Hari ini..
Kucoba mengingatnya kembali
Meski senyummu masih melekat
Pertanda kumasih sayang padamu

Separuh jiwaku kau bawa pergi
Kau letakkan di luar hatimu
Mungkin tak boleh masuk lagi
Karena kutahu tak bisa kurangkai lagi…

Kemarin…
Masih ada sapaan manismu
Masih ada belaian mesramu
Meski kau bawa semuanya

Siang, masih ada semuanya
Tak sadarkah engkau?
Malam ini tak berbekas lagi… Perih!
8/10/12


Dilema Cinta

Janjimu dimakan waktu
Egomu menelan asa bersatu
Lewat impian berbalut cinta
Rayuanmu hanya muslihat semata

Memang terasa pedas
Saat kau merasa puas
Melihat jiwaku mengemis
Terukir hati sepi teriris

Jiwaku memoles harapan
Menunggu sebuah jawaban
Semuanya tak berarti
Membuatku harus menanti

Mimpi memeluk jejak
Terbingkai naluri pembajak
Tirai kepalsuan terbuka
Menebarkan cinta terluka
Untukmu, penghuni jiwa kelam ini…
03/03/12

Prolog

Embun menyapa bumi
Mentari tak kunjung menyinari
Pagi menggusurnya pergi
Raga tak terkulai
Saat semuanya dimulai
Di awal pagi ini
04/03/12

Hari Ini

Pagi..
Membentangkan harapan
Meski masih mengantuk
Agar terus berjalan
Hati-hati tak terantuk

Siang..
Separuh raga telah terbang
Nafas yang kian terengah-engah
Meski berbuat yang berbalut karang
Untuk tetap berbagi kisah

Malam..
Terasa beban terasa berat
Masih pula ada yang lupa
Tak ingin ada yang mencegat
Masih ingin esok terus menyapa..
21/03/11

Pilu

Langkah menatap pilu
Mengalun merangkai sendu
Kabut pekat menyelimuti
Sembari memohon peluh
Utopia dibawa pergi
Direbut mimpi sejumput…
02/03/11


Ratapan Kami


Telaga harapan terasa hampa
Ditimba dibawa egoisme semata
Saat dunia tertawa melihat kami
Hati kami tersayat duri
Menorehkan asa yang mulai redup
Mengais suka tak didapat

Bingar terdengar di ujung sana
Melalang menghantui jiwa kami
Menukikkan hati berpoleskan hasrat mati
Ratapan ikut mengerudungi

Tak terdengar sayup bahagia
Maut menunggu kami
Terus menyapa, merayu bersamanya
Entah apa yang terjadi
Saat suara kami dibisukan

Terkulai saat diri merayap
Sendiri..
Berdekut memeluk nyawa gelap
Tertetak sampai mati
Kami mencecit kegelisahan
Merana…
Rona pun terus mengeluh
Mengerang meminta pada Sang Khalik
Akhiri hidup ini saja
Pada batas usia senja!
Tak berguna gelar kami!

10 Lukisan Paling Terkenal Didunia :

1. From the Lake

from the lake
from the lake
From the lake adalah salah satu lukisan yang dibuat oleh Georgia O’Keeffe pada tahun 1924. Georgia menghabiskan waktunya di Danau Geroge untuk melukis beberapa karyanya salah satu hasilnya adalah From the Lake. Pada lukisan ini terlihat sebuah ombak dengan warna yang dikombinasikan sedemikian rupa sehingga mirip sebuah lukisan abstrak. Susunan warnanya sangat dinamis, terpampang dalam segi abstrak yang diambil dari keadaan alam yang sebenarnya. Objek yang dilihat George diaplikasikan pada sebuah kuas oleh George dengan gaya melukisnya, sehingga terbentuklah lukisan from the Lake.




2. The Persistence of Memory

The Persistence of Memory
The Persistence of Memory
Lukisan ini dibuat pada tahun 1931 oleh Salvador Dali seniman asal Spanyol, seorang pelukis Surealisme yang sangat terkenal. Dalam lukisan ini Dali menggambarkan beberapa arloji saku lebur. Lukisan ini beraliran surealisme, dimana objek diambil dari mimpi atau imajinasi lalu diaplikasikan pada sebuah gambar, terlihat bentuk jam dinding yang dilenturkan, dengan sebuah bangkai. Setiap membuat lukisan, Salvador menulis “saya adalah orang pertama yang sering terkejut dengan lukisan yang saya buat di atas kanvas saya, saya menggambar bukan karena pilihan, tapi keinginan alam bawah sadar saya yaitu impian saya”. Seorang pelukis Surealisme, biasanya berimajinasi tinggi, mereka tidak menggambarkan suatu objek dari dunia nyata, itulah keunikan lukisan Dali.

3. The Dream

the dream
the dream
The Dream dibuat oleh Pablo Picasso, seorang seniman dari Spanyol yang lahir pada tahun 1881 di kota Malaga. Picasso telah membuat sekitar 20.000 karya sepanjang hidupnya, dengan salah satu karya legendaris yaitu The Dream. Lukisan yang dibuat dengan aliran Kubisme, dimana suatu objek yang digambarnya berbentuk seperti kumpulan segiempat, kubus, segitika, kerucut, dan lingkaran. Picasso adalah salah satu pelopor pertama aliran kubisme, bersama dengan seniman lain bernama Braque. Pada lukisannya The Dream, Picasso membuat objek seorang wanita berumur 24 tahun yang sedang tertidur pulas disofa. Lukisan ini dibuat pada tahun 1932, lukisan ini sempat dibeli pada tahun 1941 oleh Victor dan Sally Ganz dengan harga $ 7000, dan ketika mereka meninggal, lukisan Picasso dijual kembali pada tahun 1997 dengan harga fantastik, yaitu $ 48.400.000 atau senilai 605.000.000.000 rupiah.

4. Corner of The Garden at Montgeron

Corner of The Garden at Montgeron
Corner of The Garden at Montgeron
Lukisan ini dibuat oleh Claude Monet pada tahun 1877. Pelukis ini dikenal seorang impresionis klasik. Lukisan yang dibuat diambil dari alam, taman, pohon dan air yang mengalir tampak begitu hidup. Inilah yang tujuan seorang pelukis impresionis, memberikan sudut gambar yang sama dengan kenyataan alam. Agar penikmat lukisan ini mengira bahwa lukisan itu hidup. Perpaduan warna dalam lukisan Cornor of the garden ini sangat pas, warna merah untuk bunganya sangat cocok sekali, daun kering diwarnai dengan warna hijau kekuning-kuningan, efek cahaya pada air pun diaplikasikan dengan warna putih dan biru, sehingga berkesan nyata, setiap objek terkecil dilukis sedemikian rupa oleh Claude Monet. Tidak aneh, lukisan ini terlihat begitu nyata. Mau menjadi seniman beraliran impresionis?

5. Cafe Terrace at Night

Cafe Terrace at Night
Cafe Terrace at Night
Lukisan ini dibuat pada tahun 1888 oleh pelukis terkenal bernama Vincent Van Gogh, seniman yang berasal dari Belanda. Lukisan ini, diambil dari sebuah Kafe, dimana ada beberapa orang didalamnya yang sedang duduk meminum secangkir kopi, diterangi dengan lampu, disertai langit malam yang biru disertai bintang-bintang. Ini adalah lukisan pertama Van Gogh, yang digambar dengan warna-warna kontras, dimana warna pada teras kafe tersebut bertentangan dengan warna langit yang gelap, warna lantai yang smoot tidak cocok dengan warna mejanya. Namun disinilah keunikan lukisan tersebut. Lewat lukisan ini Van Gogh mengirim surat untuk adiknya yang berisikan ” disinilah kamu akan melihat malam yang tidak terlihat gelap, kamu akan lihat awan berwarna biru yang sangat indah”.

6. Girl with a Pearl Earring

Girl with a Pearl Earring
Girl with a Pearl Earring
Lukisan ini dibuat oleh Johannes Vermeer pada tahun 1665. Lukisan ini ditanda tangani oleh IVmeer, namun tidak ada tanggal pembuatannya hingga sampai sekarang menjadi misteri, namun adapun anggapan bahwa lukisan ini bukan bertujuan untuk dijadikan sebuah potrait. Dipercayai bahwa gadis dalam lukisan ini adalah putri sulung dari Vermeer. Sesuai namanya, seorang gadis dengan mutiara anting dan sorban menutupi rambutnya. Lukisan ini sering dianggap Mona Lisanya Negara Belanda, karena ekspresi yang dihasilkan oleh mata dengan mulut sedikit terbuka menjadi sebuah misteri. Sebagian orang mengatakan bahwa anting yang digunakan oleh gadis itu bukan anting mutiara melainkan seperti timah.

7. Luncheon of the Boating Party

Luncheon of the Boating Party
Luncheon of the Boating Party
Lukisan ini dibuat oleh Pierre Auguste Renoir pada tahun 1875. Lukisan ini menggambarkan sekelompok masyarakat Prancis yang sedang berbahagia, terdapat jamuan minuman anggur, dan sekumpulan orang-orang Prancis, dimana terdapat oang dari berbagai kelas, mulai dari seniman, kritikus, penjahit, karyawan toko hingga pengusaha mengumpul di tempat itu. Tempat yang digambar adalah tempat bersantai di sebuah balkon yang menghadap ke Sungai Seine. Pada saat itu masyarat Prancis berbondong-bondong menyewa perahu kecil, membeli makanan dan menyewa tempat untuk menginap. Lukisan sempat dijual pada tahun 1923 dengan harga $ 125.000.

8. The Kiss

the kiss
the kiss
Lukisan ini dibuat pada tahun 1907 oleh Gustav Klimt seorang master Vienna. Objek yang terdapat pada lukisan adalah seorang pria yang mencium pipi seorang gadis yang dikelilingi selimut emas. Secara luas, lukisan ini termasuk karya lukis para periode awal, dimana didalamnya terdapat bentuk-bentuk organik. Uniknya sebelum menggambarkan lukisan ini Klimt menerima cemoohan dari berbagai pihak karena karyanya di anggap sebagai unsur pornografi. Namun hal itu tidak membuat Klimt putus asa, ia selalu berkarya dengan gayanya, suatu saat ia berfikir apa dia terlalu tua, terlalu bodoh atau terlalu gugup ketika membuat lukisan-lukisannya. Tak lama kemudian ia membuat beberapa karya yang paling terkenal dan legendaris salah satunya “The Kiss”.

9. Starry Night

Starry Night
Starry Night
Lukisan yang berisikan keindahan malam dengan beberapa bangunan didalamnya sangat menarik perhatian, lukisan ini terkesan klasik dengan warna yang indah pada langit-langitnya. Sedangkan, menara gelap yang membentang ke langit-langit adalah sebuah pohon cemara yang dapat dikaitkan pada sebuah kematian dan pemakaman. Van Gogh pun berkata ” melihat bintang-bintang yang jatuh membuat saya bermimpi, tidakkah seharusnya titik terang dilangit bisa di akses menjadi titik gelap? Seperti ketika kita naik kereta bagai menuju kematian untuk mencapai bintang-bintang”.

10. Mona Lisa

mona lisa
mona lisa
Siapa yang tidak kenal lukisan Mona Lisa? Salah satu lukisan paling fenomenal dengan sejuta misteri. Mona Lisa dibuat pada abad ke-16 tepatnya pada tahun 1503 oleh Leonardo Da Vinci, salah seorang seniman terkenal dan legendaris. Kata Mona Lisa diambil dari bahasa Itali yang artinya Nyonya Lisa. Dimana pada lukisan ini terdapat objek seorang wanita yang sedang menatap dengan senyuman penuh misteri, ekspresi senyuman yang ditebarkan oleh Mona Lisa hingga sekarang masih diperbincangkan. Ada yang mengatakan bahwa Mona Lisa itu adalah objek Leonardo Da Vinci sendiri, namun beberapa pakar penelitian mengatakan bahwa Mona Lisa adalah seorang putri bangsawan Milanese. Jika kita selidiki lebih dalam, senyuman dari mulut manis monalisa ternyata bukan sebuah senyuman, mulutnya yang tipis hanya mengkerutkan sedikit bibirnya sehingga terlihat seperti senyum. Bagaimanakah menurut anda?

Jikalau Tau

Jikalau ku tau kapan ajal  ku datang
Aku pasti bahagia
Jikalau ku tauajal ku telah dekat
Pasti kan ku sambut dengan suka cita

jikalau ku tau beban dipundakku seberat ini sekarang
Aku kan memohon, ambil saja rabb seluruh jiwaku ini
jikalau ku tau ku kan hifup ditengah hutan dg beribu rintangan
ku kan hadapi semuanya mesti tak mudah
ku kan hadapi semuanya mesti penuhderai air mata

Jikalau ku tau Tuhan memberikan semua itu untuk mengujiku
Aku kan selalu sabar & tawakkal
Jikalau ku tau ternyata Tuhan menyayangiku
Aku menyesal karena sering mengeluh pada-Mu

Dan sekarang aku tahu
Ngkau selalu ada untukku
Selalu kau dengar doa''ku
Kau kabulkan permintaanku
Terimakasih Tuhan




 Teruntuk Pangeranku

Dimanapun ngkau berada
ku hanya ingin kau tahu
ku tulis coretan ini untukmu wahai pangeranku

Yang sedang bersujud di sepertiga malam-nya
jadilah sayap bagiku yg akan menerbangkan ku kelangit Arsyi
Jadilah embun bagikuyg akan menyejukkan qalbu hingga bersinar
jadilah pengingatku yang lembut nan bijaksana kala diriku ditepi jurang
Jadilah pendamping hidupky hingga ke Jannah-Nya

Jadilah pangeran dunia akhiratku
amiiin,,,,,

 



Genggamlah Yang Peduli Padamu



Percayalah seseorang...
Yang mampumerasakan kesedihanmu dibalik senyumanmu.
Yang mampu mengerti pikiranmu disaat ngkau terdiam.
Yang mampu merasakan kasih sayangmu disaat kemarahanmu.
Karena dialah yang akan bisa mengerti tentang dirimu.

Terkadang engkau harus berlari jauh..
Agar ngkau tahu siapa yang akan datang kepadamu

Terkadang engau harus berbicara pelan..Agar engkau tahu siapa yang masih mau mendengarkanmu.
Terkadang engkau harus melibatkan diri kedalam sebuah perbedaan..
Agar engkau tahu siapa yang masih akan membelamu.
Terkadang engkau harus mencoba mengambil keputusan yang kurang tepat..Agar engkau tahu siapa yang akan menunjukkanmu keputusan yang benar.
Terkadang engkau harus melepaskan orang yang sangat engkau cintai..
Agar engkau tahu apakah dia akan kembali setia di sisimu.
Sesungguhnya...
Ketika kita pergi bersembunyi hanyalah untuk ditemukan.
Ketika kita berjalan jauh hanyalah untuk melihat siapa yang masih setia mengikuti.
Ketika kita menangis agar kita tahu siapa yang dengan ikhlas menghapus air mata kita



*,*,*,*,*,*,*,*?

Dukaku memuja dunia dengan indah
Lukaku memahat ukiran sejati
biar tak seorangpun tau aku kecewa pada kisahku
yg membawa perih
Apakah aku insan yang tak tau diri?
Hingga menganggap cinta dengan hati
bukan dengan mata
Merasakan cinta dengan perasaan
bukan dengan logika
Bahkan aku sampai kehilangan akal sehat
hingga membuatku tenggelam
pada kehancuran
dan kegalauan hidup

Perih yang ku rasa seakan tak sanggup kujalani
Aku patah dengan segenap sayap-sayap palsuku
Aku mati dengan segenap nyawaku yang rapuh
Tapi, tak kan ku tangisi karna inilah takdirku
Aku harus terbiasa dengan duka
Karena luka adalah duka
Dan duka adalah aku 


'' Indahnya dzikir mengingat Allah "



Ketika badan bergetar menyebut nama-Nya
Ketika air mata mengalir membasahi raga
Ketika alam pikiran didlm keheningan
Ketika kelopak mata meapat ke dalam perasaan
Ketika biduk nurani mulai ditambatkan
Ketika hati berpadu dg cahanya-Nya
Ketika badan bersimpuh duduk dihadapan-Nya
Ketika bibir dg lirih engucap kalimah
Ketika kerinduan mulai terobati

Allah menyapa dg lembut nama kita
Allah dg sangat santun menyediakan waktu buat kita
Allah tawarkan kemuliaan kpd kita
Diberinya kita mahligai ketenangan hati

Dihadiahkan kpd kita istana kesejukan jiwa
Allah tuangkan air kesegaran sukma
Disiramkan kpd bejana ketulusan
Dibanggakannya atas para malaikat nama kita
Disepadankan nama kita dg bintang'' dilangit yg memancarkan cahaya
Diumpamakan seperti lilin dlm gulita
Dibersihkannya hati kita dr karat dosa
Ketika cahaya hati telah menembus alam semesta
Mengembara menembs ruang dan waktu
Menyingkap semua misteri ghaib
Akal dan phikiran tak terkutik membaca kehebatan sang pencipta

Panah ingatan dibidik pd ke Maha Sucian Sang khaliq
Subhanallah. . . .
Tiada yg mampu menyamaiNya
Tiada yg mampu menandinginya
ALLAH. . .
ALLAH. . .

Tak ada kesia''an atas penciptaan
Engkau tiada keraguan atas janji
Engkau tiada kemu;iaan selain Kursi mu
Tiada kekuasaan selain Singgasana MU


" IBU "
Tulisan ini
Tak berarti apa-apa
Untuk...
Arti seorang ibu


Bahasa ini
Tak menjadi apa-apa
Akan...
Arti seorang ibu

IBU...
Engkau memang luar biasa!
Tiada tanding...
Tiada banding...


IBU...!
Bolehkah aku bertanya!
Mengapa Engkau curahkan semua waktumu?
Sedang Engkau...tampak begitu letih

IBU...!
Tolong sampaikan padaku
Dengan apa Engkau kan tersenyum
Dari mana, kubawa...secuil bahagia


IBU...!
Ijinkan aku menangis
Melihat letih, guratan di wajahmu
Semoga, kan menjadi catatan hidup
Kelak, menuju abadi...pintu surga




Cinta ?

Cinta. . .
Satu kata sederhana
Kata yg syarat akan makna
Tiada kata seindah kata Cinta


Cinta. . .
kau begitu sempurna
Kau suci tak ternoda
kau hiasi relung jiwa yang hampa
hingga kurasa bahagia yg sesungguhnya

Cinta. . .
Satu pertanyaanku
Dosakah aku maresakan semua keindahanmu ini??


Entahlah. . .
Aku ragu. . .
Bukan ragu karena Cinta
Tapi ku hanya takut dosa
Dosa dari yg maha kuasa
Aku takut melanggar Amanah-Nya


Tuhan. . .
Aku percaya. . .
garis takdirmu takkan bs drubah
tulang rusuk takkan tertukar
begitu pula cinta sejatiku



“Dan janganlah kalian mendekati perbuatan zina, sesungguhnya itu adalah perbuatan nista dan sejelek-jelek jalan.” (Al-Isra`: 32)
Rasulullah Shollallahu'alaihi wasallam juga bersabda,  
“Jangan sekali-kali salah seorang kalian berkhalwat dengan wanita, kecuali bersama mahram.” (Muttafaqun 'alaih)
Kekasih Pagi Hari  (っ^_^)っ ♥ (◡‿◡✿)

Senyummu laksana mentari pagi
Memberi terang bagi kegelapan
Semua makhluk mengerti
Tanpa engkau memberi ucapan

Desahanmu laksana anginpagi
Menyegarkan suasana hati
Membuat semua makhluk memahami
Bahwa semua harus bangkit berdiri

Kehadiranmu membuat hati bersemi
Laksana bunga dimusim semi
Membuat semua makhluk menyadari
Bahwa begitu besar kasih ilahi

Semua makhluk mengerti 
Bahwa pagi akan berganti
Bersama hilangnya embun pagi
Mengajak makhluk untuk bebenah diri

Selamat pagi kekasih hati
Kehadiranmu selalu dinanti..
Oleh semua makhluk bumi...
Semoga setiap pagi ,kita diberkati ilahi

our final destination


Saat tubuh terbaring sendiri di perut bumi.
Saat kegelapan menghentak ketakutan.
Saat tubuh menggigil gemetaran.
Saat tiada lagi yang mampu jadi penolong.

Ya, tak akan pernah ada seorangpun yang mampu menolong 
kita.
Selain amal kebaikan yang telah kita perbuat selama hidup di
dunia.

Astaghfirullahal 'Adzim..
Ampunilah kami Ya Allah..
Kami hanyalah hamba-Mu yang berlumur dosa dan maksiat..
Sangat hina diri kami ini di hadapan-Mu..
Tidak pantas rasanya kami meminta dan selalu meminta 
maghfirah-Mu..
Sementara kami selalu melanggar larangan-Mu..

Ya Allah...
Izinkan kami untuk senantiasa bersimpuh memohon maghfirah dan rahmat-Mu..
Tunjukkanlah kami jalan terang menuju cahaya-Mu..
Tunjukkanlah kami pada jalan yang lurus.
Agar kami tidak sesat dan tersesatkan...
Amin Ya Rabbal 'Alamin.
~=[ IBU ]=~



Ibu
Aku tahu . . .
Semua letihmu itu tulus. . .
Akupun tahu . . .
Kau tak ingin apa''. . .

Ibu
   Dulu ngkau pernah bilang
        Cepatlah besar anakku. . .
      Jadilah orang besar
     Yang membesarkan hati ibu  

Ibu. . .
Semua hebatku 
tak kan pernah ada
tanpa ikhlas pengorbananmu

Ibu. . .
Sabdamu adalah doa
Doa yg nyaring didengar
& pasti didengar

Bukan gelimang harta tuk membalas
Bukan pula tahta & mahkota
Sujud & baktilah
 Harta yg sesungguhnya



HATI MU MENANGIS ? MAAFKAN AKU 


Bukan maksud hati menyakiti
Maafkan daku bila engkau tersakiti
Aku hanya ingin kau tahu

Betapa gundah gulana hati ini

Aku tau engkau begitu peduli
Memberi hatimu untuk kumiliki
Tak kala aku lemah engku menyemangati
Selalu datang bagai Peri

Terkadang aku malu sendiri
Selalu membuat engkau sakit hati
Namun engkau selalu lalui
Dengan kasih yang kau miliki

engkau sangat berarti dihati
Salahku selalu engkau tangisi
walau aku selalu mengulangi
engkau tetap tabah menghadapi

Kasih..
Hapuslah airmatamu dipipi
Jangan Menagis lagi
berkenanlah memberiku waktu memperbaiki
Agar kudapat membuat senyummu mekar lagi



SAPAAN MALAM

Siang berganti malam
Mentari tenggelam bersama terang
dilangit ku lihat awan kelam
Sekelam hatiku karenamu sayang

Ku tatap jauh pikiranku melayang
Terbayang senyummu mengembang
Jiwaku ingin terbang
Menyapamu, sedang apa dikau sayang

Sungguh hatiku tak tenang 
Bila malam telah datang
kerinduan datang bersama bintang
Inginku memelukmu ku bawa terbang

Tapi apa dayaku sayang
ku hanya mampu terbayang
Seperti burung merindukan bintang

Dalam aku terbayang
Saat kerinduanku juga datang
Ijinkanku berkumandang
Selamat malam sayang ^_^


SEMBILU MENUSUK QALBU


Aku disini terdiam kaku,
Tersentak tanpa kata,
Seakan dunia gelap oleh kabut malam,
Cahaya matahari pun hilang ditelannya,

Ku mencintai bukan membenci, namun,,
Ketika ku coba tuk memahami arti CINTA sebenarnya,
Kenapa hanya lirih luka yang ku dapat..?
Kini kucoba untuk merajut kembali kapas putih itu,
Ketika rajutan itu akan utuh kau hancurkan dengan sebuah bambu yang teramat tajam,

Kau cabik-cabik seolah tak punya perasaan,,
Aku hanya bisa membisu melihatnya,
Seakan pasrah dengan semua yang kulihat,
Mungkin ini karna kumencintai,Semoga kau bahagia dengan lukaku ini,

Semoga kau tenang dengan penderitaan hatiku ini,
Sesungguhnya Tuhan melihat,
Mendengar dan merasakan apa yang ku rasa dia tak diam,
Tapi dia selalu mendengar doa ku


SENYUMAN YANG BERAKHIR DENGAN AIR MATA



Aku diam dalam kepedihan ini
aku bisu dalam keheningan ini
ku tak rasakan kehangatan mentari
ku tak dapat rasakan hangatnya sentuhanmu

Ku tak tau apa yang aku rasakan saat ini
semua terjadi begitu saja
semua berlalu dengan cepat

Awalnya kau buat sempurna dimataku
kau buat sempurna semua
hingga aku mulai terlena dengan ini semua
aku terlena dengan hangatnya cintamu
dengan indahnya cinta, kasihmu
yang sudah sekian lama aku inginkan darimu

Tapi sekian lama kita bersama
kita jalani semua, kukira kau kan setia
seperti aku yang mencoba setia untukmu
setia mendampingimu
namun semua itu sirna....

Setelah kau hancurkan semua
semua cinta, kasihku, dan harapanku
teganya kau lakukan  ini pada ku
kau bersenang''  dengan dia
kau hianati cinta kita

Biarkanlah ini semua menjadi suatu kenangn termanis untukku
dan biarkan aku kenang semua ini untuk diriku sendiri

Dan maafkan aku yang tak sempurna untukmu
maafkan aku sayankku..,
aku akan slalu mencintaimu, meski kau tlah sakitiku..
Hujan




Derai air hujan terjatuh bersuara …..
Nyaris tak terdengar di kedua telinga …..
Tertutup bisingnya suara kesepian di hatiku …..
Ya….,, aku sepi tanpamu disisiku …..
Redup sayup tanpa ucap tertuang di udara …..
Hela nafas terasa berat menahan sesak di dada …..

Aku terlalu termanja dan terbuai karenanya …..
Aku terlalu hanyut dalam alunan nada rindu yang melanda jiwa …..
Detak jantung seakan bernyanyi tanpa irama …..
Urat nadi seperti menari-nari ikuti irama hati …..
Dan tergores lewat tarian jemari yang begitu mesra …..

Ku catatkan akan sepenggal rasa yang kian terasa …..


Ya….,, aku rindu pujaan hatiku …..
Aku….,, aku terlalu rindu …..
Dan semakin rindu.., semakin menggebu …..
Hingga sang langit pun bernyanyi untuk dia yang ku rindu …..
Bernyanyi dalam alunan nada tak berirama …..
Hingga hujan kembali menjadi sang penyampai pesan …..
Pesan tentang kerinduanku pada kekasihku …..


Sampaikan rasa ini padanyaa ...

Wahai hujaan ....
" makna hari lahir  "




Tak terasa waktu

Berjalan dengan cepatnya
Hari berganti hari
Bulan berganti bulan
Tahun berganti tahun

Kini,

Ditengah kesunyian malam
Diselimuti hembusan angin dingin
Dinaungi indahnya cahaya bulan dan bintang
Hanya terdengar nyanyian jangkrik dan katak

Aku duduk terdiam

Menunggu detik-detik Ulang Tahun KuKemudian, Ku mulai merenung


Berpikir dan berfilsafat
Menyusuri labirin-labirin pikiranku
Guna mencari kebermaknaan
Hatiku diselimuti kebimbangan
Jiwaku dipenuhi ketanda-tanyanya
Apakah benar usiaku bertambah
Ataukah usia takdirku berkurang

Jika benar usiaku bertambah

Apakah kini aku semakin dewasa
Semakin mengetahui akan hakikat diriku
Semakin mengerti akan hakikat dunia
Semakin memahami akan hakikat hidup

Jika benar usiaku bertambah

Apakah kini aku semakin bijaksana
Bijaksana melakukan aktivitas keseharianku
Bijaksana mengemban amanahku
Bijaksana menjalankan kehidupanku

Jika benar usiaku bertambah
Apakah aku sudah mempunyai mimpi-mimpi
Mimpi-mimpi yang kan menjadi cita-citaku
Mimpi-mimpi yang kan kuwujudkan
Mimpi-mimpi yang kan menjadi tujuan hidupku

Sebaliknya, Jika usia takdirku berkurang
Apakah aku sudah bersungguh-sungguh
Dalam mengejar impianku
Dalam menggapai cita-citaku
Dalam mewujudkan tujuan hidupku
Jika usia takdirku berkurang
Apa yang telah kuberikan……
Tuk diriku, orangtua ku, sahabat-sahabatku, dan
Tuk dunia

Apakah aku sudah memberikan yang terbaik
Bagi diriku dan mereka semua yang aku sayangi

Entahlah
Yang pasti, yang kutahu
Jawaban itu ada dalam diriku

Jauh dilubuk hati, jiwa, dan pikiranku



Move On

Senyum tak slalu bermakna diri bahagia..
Ia bisa jadi usaha untuk ceria.. 
Tangis tak selalu bermakna duka..
Ia bisa jadi langkah menuju suka..
Lelah ku berpura-pura..
Bermuram durja dibalik topeng bahagia..
Mereka tak tau apa yang kurasa..
bahkan tak peduli, tepatnya..
Kucoba ungkap tabir..
Membuka tirai penuh dusta..
Memulai kembali hidup..
tanpa peduli ocehan konyol para pembanyol..
Tak ada lagi senyum palsu
tak ada lagi kenangan pilu
aku..
Tak peduli akan mereka yang menertawakanku

LELAH MENGADU   Kepada siapa aku mengadu.. Melihatmu merampas lembaran hidup, katamu.. Melihatmu menenteng koper bertuliskan penguasa P...